MODEL-MODEL
REFERENSI
1. Model
Referensi OSI
Dijelaskan pada
gambar dibawah (tanpa medium fisik) Model OSI (Open Systeem Interconection) diciptakan
berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh the International Standards
Organization (ISO) sebagai
langkah awal menuju standarisasi protocol internasional
yang digunakan pada berbagai layer (Day dan Zimmerman,
1983) . Model ini disebut ISO OSI Referensi Model karena model itu ditujukan
bagi pengoneksian
Open system. Open system dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka
untuk berkomunikasi
dengan sistem-sistem lainnya .
Untuk
ringkasnya, kita akan menyebut model tersebut sebagai model OSI saja.
Application Physycal
Data Link
Presentation Network Transport Session Application Phisycal Data Link
Presentation Network Transport
Session Network Data Link Physical Network Network Physical Router Router
Internal Subnet Protokol
Network Layer Host - Router - Protocol Data Link Layer Host - Router - Protocol
Physical Layer Host
- Router - Protocol HOST A HOST B APDU PPDU SPDU TPDU PACKET FRAME Bit
Aplication Protocol
Presentation Protokol Session Protokol Transport Protokol Communication Subnet
boundary 7interface
6 interface 54321
Model OSI
memiliki 7 layer.
Prinsip -
prinsip yang digunakan bagi ke 7 layer tersebut adalah:
1. Sebuah layer
harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda
2. Setiap layer
harus memiliki fungsi - fungsi tertentu
3. Fungsi setiap
layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar
protokol internasional
4. Batas- batas
layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewat interface
5. Jumlah layer
harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan
dalam satu layer
diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah layer juga harus diusahakan sesedikit
mungkin, sehingga arsitektur
jaringan tidak menjadi sulit diakali
OSI bukan
merupakan suatu arsitektur jaringan, karena
- model ini tidak
menjelaskan secara pasti layanan dan protokolnya untuk digunakan pada setiap
layernya.
- Model OSI hanya
menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sebuah layer.
Akan tetapi OSI
juga telah membuat standard untuk semua layer, walaupun standard- standard ini
bukan merupakan
model referensi itu sendiri. Setiap layer telah dinyatakan sebagai standard
internasional yang terpisah.
PHYSICAL LAYER
Physical layer
berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah
desain yang harus diperhatikan
di sini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data
tersebut harus diterima oleh
satu sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit. Pertanyaan yang
timbul dalam hal ini adalah :
- Berapa volt
yang digunakan untuk menyatakan nilai 1 ?
- Berapa volt
yang diperlukan untuk angka 0 ?
- Diperlukan
berapa mikrosekon suatu bit akan habis ?
- Apakah
transmisi dapat diproses secara simultan pada kedua arahnya ?
- Bagaimana
memulai koneksi awal dan bagaimana juga cara memutuskannya bila koneksi sudah
selesai ?
- Berapa jumlah
pin yang dimiliki jaringan dan apa kegunaan pin masing-masing pin ?
Secara umum,
masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan
secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media
transmisi fisik yang berada di bawah physical layer.
DATA LINK LAYER
Tugas utama data
link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan
mentransformasi data tersebut disalurkan yang bebas dari
kesalahan trasnmisi.
- Sebelum
diteruskan ke network layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan
memungkinkan pengirim
memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah
ratusan atau ribuan byte
).
- Kemudian data
link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement
frame yang
dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima
dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka
tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas
frame itu. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila secara
insidental pola-pola bit
ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan
bahwa pada pola tersebut
tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas frame.
Terjadinya noise
pada saluran dapat merusak frame, dalam hal ini, perangkat lunak data link
layer pada mesin
sumber dapat mengirim kembali
frame yang rusak tersebut. Akan tetapi transmisi frame sama secara berulang-ulang
bisa menimbulkan duplikasi frame. Frame duplikat perlu dikirim apabila acknowledgement frame
dari
penerima yang dikembalikan
ke pengirim telah hilang. Tergantung pada layer inilah untuk mengatasi
masalah-masalah yang disebabkan rusaknya, hilangnya, dan duplikasi frame, Data
link layer menyediakan
beberapa kelas layanan bagi network layer. Kelas layanan ini dapat dibedakan
dalam hal kualitas
dan harganya.
Masalah-masalah
lainnya yang timbul pada data link layer ( dan juga sebagian besar layer-layer
di atas nya ) adalah
- mengusahakan
kelancaran proses pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang
lambat.
- Mekanisme
pengaturan lalu lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang
buffer yang
dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Seringkali pengaturan aliran dan
penanganan error ini dilakukan
secara terintegrasi.
- Saluran yang
dapat mengirim data pada kedua arahnya juga bisa menimbulkan masalah. Sehingga
dengan demikian
perlu dijadikan bahan pertimbangan bagi software data link layer. Masalah yang
dapat timbul disini
adalah frame -frame acknowledgement yang mengalir dari A ke B bersaing saling
mendahuluhi dengan
aliran dari B ke A. Penyelesaian yang baik (piggybacking ) telah bisa di gunakan,
nanti kita akan membahasnya
secara mendalam.
- Jaringan
broadcast memiliki masalah tambahan pada data link layer. Masalah tersebut
adalah dalam hal mengotrol
akses kesaluran yang dipakai bersama. Untuk mengatasinya dapat digunakan
sublayer khusus dan link
layer, yang disebut medium ascess sublayer.
NETWORK LAYER
Network layer
berfungsi untuk pengendalihan operasi subnet. Masalah desain yang
penting adalah bagaimana
caranya menentukan reute pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat
didasarkan pada
table statik yang "di hubungkan ke" network. Route juga dapat
ditentukan pada saat awal percakapan, misalnya sension
terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap
paketnya. Oleh
karena itu , route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.
Bila pada saat
yang sama pada sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket
, maka ada kemungkinan paketpaket tesebut tiba
pada saat bersamaan.Hal ini
dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian pemacetan
seperti itu juga merupakan tugas network layer. Karena operator
subnet mengharap bayaran yang baik atas tugas pekerjaannya, seringkali terdapat
beberapa fungsi
accounting yang dibuat pada network layer, untuk membuat informasi
tagihan, setidaknya software mesti menghitung jumlah paket atau karakter atau
bit yang dikirimkan
oleh setiap pelanggannya. Accouting menjadi lebih rumit , bilamana sebuah paket
melintasi batas negara
yang memiliki tarif yang berbeda.
TRANSPORT LAYER
Fungsi dasar
transport layer adalah
- menerima data
dari sension layer
- memecah data
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu,
- meneruskan
data ke network layer,
- menjamin bahwa
semua potongan data tersebut bisa tiba disisi lainnya dengan benar.
Selain itu,
semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien,dan bertujuan dapat
melindungi layer-layer bagian
atas dari perubahan teknologi hadware yang tidak dihindari. Dalam
keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi
setiap koneksi transport
yang diperlukan oleh sension layer. Bila koneksi transport memerlukan throghput
yang tinggi, maka
- transport
layer dapat membuat koneksi jaringan yang banyak.
- membagi-bagi
pengiriman data kesejumlah jaringan untuk meningkatkan throughput. Dilain
pihak, bila pembuatan
atau pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal transport layer dapat
menggabungkan beberapa koneksi
transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal tersebut dilakukan untuk membuat
penggabungngan ini
tidak terlihat oleh sension layer.
- menentukan jenis
layanan untuk sension layer, dan pada giliran jenis layanan bagi para pengguna
jaringan. Jenis
transport layer yang paling populer adalah saluran error free point to point
yang meneruskan pesan atau byte sesuai dengan urutan
pengirimannya. Akan tetapi terdapat juga jenis layanan transport lainnya.
Layanan tersebut
adalah transpot pesan teritolasi yang tidak menjamin urutan pengiriman, dan
mem-broadcast pesanpesan kesejumlah
tujuan. Jenis layanan ditentukan pada saat koneksi dimulai.
Transport layer
merupakan layer end-to-end sebenarnya, dari sumber ke tujuan. Dengan kata lain
sebuah program
pada mesin sumber membawa percakapan dengan program yang sama dengan pada mesin
yang dituju.
Pada layer-layer bawah, protokol terdapat di antara kedua mesin dan mesin-mesin
lain yang berbeda didekatnya.
Protokol tidak terdapat pada mesin sumber terluar atau mesin tujuan terluar
yang mungkin dipisahkan
oleh sejumlah router. Perbedaan antara layer 1 sampai 3 yang terjalin ,dan
layer 4 sampai 7 yang end to end Banyak host yang termultiprogram , yang
berarti bahwa banyak koneksi akan masuk dan meninggalkan host.
Terdapat cara
untuk menyatakan pesan mana yang merupakan milik koneksi yang mana transport
header (H4 pada handout ke 3) adalah tempat informasi tersebut dapat
ditempatkan. Sebagai
tambahan bagi penggabungan beberapa aliran pesan ke suatu chanel, transport
layer harus hati-hati dalam
menetapkan dan memutuskan koneksi pada jaringan.
Proses ini
memerlukan mekanisme diantaranya
- penamaan,
sehingga suatu proses pada sebuah mesin mempunyai cara untuk menerangkan dengan
siapa mesin
itu ingin bercakap-cakap.
- untuk mengatur
arus informasi, sehingga arus informasi dari host yang cepat tidak membanjiri
host yang lama.
Mekanisme
seperti itu disebut pengendalian aliran dan memainkan peranan penting pada
tarnsport layer (juga
pada layer-layer lainnya ). Pengendalihan aliran antara host
dengan host berbeda dengan pengendalian aliran
router-router.
SESSION LAYER
Session layer
mengijinkan :
- para pengguna
untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya.
- Sebuah session
selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport
layer
- menyediakan
layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu .
- Sebuah session
digunakan untuk memungkinkan seorang pengguna log ke remote time sharing system
atau untuk
memindahkan file dari satu mesin ke mesin lainnya.
Sebuah layanan
session layer adalah
: untuk melaksanakan pengendalihan
dialog. Session dapat
memungkinkan
lalulintas bergerak dalam bentuk dua arah, pada suatu saat atau hanya satu arah
saja. Jika pada
satu saat lalulintas hanya satu arah saja (analog dengan kereta api tunggal),
session layer membantu untuk
menemukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat .
Layanan session
diatas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol adalah
penting untuk memastikan
bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang
sama. Untuk mengatur
aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan .
Hanya pihak yang memegang
token yang diijinkan melakukan operesi kritis.
Layanan Session
lainnya adalah
:Sinkronisasi
Sebagai gambaran
misalnya pada proses transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke
mesin lainnya
dengan kemungkinan terjadi selang waktu 1 jam antara dua crash yang terjadi.
Setelah masingmasing transfer
dibatalkan, seluruh tarnsfer mungkin di ulang dari awal, dan mungkin juga akan
terjadi kegagalan
lagi. Untuk mengurangi masalah ini, session layer dapat menyisipkan tanda
tertentu ke aliran data, jika
terjadi crash, maka hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan di transfer ulang.
PRESENTATION
LAYER
Presentation
layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan
sebuah penyelesaian
umum bagi masalah tertentu. Presentation layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan
sendiri suatu masalah. Prenetation layer memprhatikan sintax dan semantik
informasi yang dikirimkan.
APPLICATION
LAYER
Application
layer terdiri atas bermacam-macam protokol (ratusan jenis terminal yang tidak
kompatible) dan berada
di seluruh dunia.
- mempunyai
layout yang berbeda
- mempunyai
aturan yang berbeda (penekan tombol misalnya)
- cara
penyisipan, penghapusan teks yang berbeda, dll.
Cara untuk
mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara menentukan terminal virtual
jaringan abstrak, sehingga
editor dan program-program dapat ditulis saling bersesuaian.
Fungsi
application layer adalah :
- Untuk
menangani setiap jenis terminal, yaitu dengan memetakan fungsi terminal virtual
jaringan abstrak ke terminal
sebenarnya yang dikerjakn oleh satu bagian dari software.
- Untuk
memindahkan file (surat elektronik, remote job entry, directory lookup, dll).
4. TRANSMISI
DATA PADA MODEL OSI
- Proses
pengirim memiliki data yang akan dikirimkan ke proses penerima. Proses pengirim
menyerahkan ke application
layer, kemudian ditambahkan application header (AH, yang mungkin juga kosong)
ke ujung depannya
dan meyerahkanhasilnya
ke presentation layer.
- Presentation
layer dapat membentuk data ini dalam berbagai cara dan mungkin saja menambahkan headernya
di ujung depannya, yang diberikan ke session layer. Tetapi presentation layer
tidak menyadari tentang
bagian mana yang diberi tanda AH oleh application layer yang merupakan pengguna
yang sebenarnya.
- Proses
pemebrian header ini terus berulang samapai pada ke physical layer, dimana data
akan ditransmisikan
ke mesin lainnya. Pada mesin tersebut header akan dilepas satu persatu samapi
mencapai proses
penerima.
0 komentar:
Posting Komentar